Rabu, 28 Mei 2014





MAKALAH
KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN

Makalah disusun Guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Hadits

Dosen Pengampuh :
KH. Masduqi Ali Fathon



Disusun Oleh :
Zainul Wahib Abdillah



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL FATTAH
STITAF
SIMAN SEKARAN LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


  BAB I
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat illahi robbi atas curahan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami  dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan junjungan kita Rosulullah S.A.W, beserta sahabat dan keluarganya.
Secara langsung maupun tidak langsung, atas bimbingan dan bantuan dari semua pihak, baik melalui pikiran maupun material, untuk itu saya menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. H. Malik Zuhri MM.Pd. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah (STITAF) lamongan.
2.      Bapak KH. Masduqi Ali Fathon, Selaku Dosen Mata kuliah Hadits.
3.      Keluarga dan para sahabat yang selalu memberikan inspirasi saya.
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, karena itu kepada para pembaca di mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah saya.Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Penulis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian bersih atau suci........................................................................................ 3
B.     Kesucian itu separuh dari iman................................................................................ 3
C.    Macam-macam Hadits............................................................................................... 3

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan................................................................................................................ 8




PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dalam islam. Aturan mengenai kebersihan cukup lengkap terdapat dalam Al-Quran. Allah SWT telah berfirman didalam Al-Quran surat Al Muddatstsir ayat 4 dan 5, “ Dan pakaianmu sucikanlah dan perbuatan dosa jauhilah” didalam Al-Quran surah Al-Ala ayat 14 Allah berfirman pula : “ sesungguhnya beruntunglah iya yang mensucikan diri “, dialam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 222 allah berfirman lagi : “ sesungguhnya allah mencintai mereka , dan selalu suci dirinya “
Sebagai mahluk Allah SWT yang paling sempurna di muka bumi manusia bertugas untuk menjaga dan melestarikan alam. Usaha yang dilakukan salah satunya adalah menjaga kebersihan. Orang yang menyukai kebersihan menunjukan bahwa dirinya adalah orang yang beriman.  Sebaliknya , orang yang tidak memiliki perhatin terhadap kebersihan menunjukkan kualitas iman yang rendah .
Oleh karena itu sebagai orang islam harus mencintai kebersihan. Dengan mencintai kebersihan, tentunya kita akan mendapatkan manfaat yang banyak  untuk meningkatkan kesadaran berapa pentingnya kebersihan , pada makalah ini akan dibahas hadist-hadist tentang kebersihan.
 Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,  karena itu kami memohan maaf  apabila makalah ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun kami telah memberikan yang terbaik untuk para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat  bagi para pembaca.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini, adalah :
a.       Bagaimana Pengertian bersih atau suci tersebut?
b.      Bagaimana penjelasan tentang kesucian sebagian dari iman tersebut?
c.       macam-macam hadits tentang kebersihan
d.      Pokok-pokok Hadits 

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian bersih atau suci
Bicara tentang bersih atau suci bagi kita selaku umat Islam khususnya yang menjalankan syariatnya seolah menjadi hal yang biasa dan tidak asing lagi.
Pengertian antara bersih dan suci adalah berbeda, bersih bukan berarti suci begitu pula suci bukan verarti bersuh.
Kesucian dalam Islam adalah sangat penting yaitu suci dari najis, suci dari hadas kecil dan suci dari hadas besar.
Dan najis yang mengharuskan kita bersuci digolongkan menjadi tiga diantaranya adalah :
a.       Najis Mukhafafah atau najis ringan yaitu Air kencing anak kecil atau bayi yang hanya minum air    susu ibu maka cara menghilangkanyacukup disiram pakai air.
b.      Najis Mutawasitoh atau najis tingkat sedang yaitu terkena air kencing anak umur dua tahun ke atas atau kotoran ayam, cara membersihkanya yaitu di cuci dengan air sampai hilang warna, bau dan rasanya.
c.       Najis Mugholadoh atau najis yang berat contoh seperti terkena air liur anjing cara membersihkanya yaitu di cuci sampai tujuh kali dan salah satunya menggunakan tanah atau debu.
Berbicara mengenai kebersihan sebenarnya tidak lepas pula dengan kesucian tapi sekali lagi bersih belum tentu suci atau dapat mensucikan seperti halnya dalam membedakan antara air yang bersih dan suci. Kita sebenarnya tidak lepas dari hal bersih dan suci dalam melaksanakan ibadah kepada Alloh karena syarat syahnya kita menjalankan ibadah seperti sholat aadalah harus bersih dan suci. Pelajaran yang dapat dipetik dari hadist diatas antara lain : Islam mengajarkan kebersihan dan kesucian dalam segala al, pada badan, pakaian, makanan. Minuman, tempat tinggal, lingkungan-lingkungan sekitar dan sebagainya.
Adapun suci berarti sesuatu yang tidak najis atau tidak terkena najis yang membuat keabsahan suatu ibadah. Sedang bersih berarti tidak kotor atau tidakterkena kotor. Adapun najis adalah sesuatu yang menjijikan dan menghalangi keabsalian sholat dan kantor adalah sesuatu yang menjijikan tetapi tidak menghalangi keabsahan dalam menjalankan ibadah sholat.

B.     Kesucian itu separuh dari iman
Dari sangat pentingnya kesucian dalam islam sehingga posisinya separoh iman dan menjadi syarat syahnya suatu ibadah seperti sholat, menurut etmologi bersih baik hissiyah maupun maknawiyah sedangkan menurut termonologi syarat kesucian adalah melakukan sesuatu yang menimbulkan kebolehan atau pahala semata. Begitu besar bersuci sehingga nabi sabdakan porsi bersuci dalam islam separoh kemauan, Para ulama berbeda cara mengartikan kesucian dan iman yaitu :
a.        Iman diartikan hakekat iman, iman menurut syarat yaitu hatinya membenarkan segala apa yang datang dari nabi arti kesucian itu separoh iman. Demikian juga kesucian dan kebersihan adalah bagian yang amat penting dalam iman sehingga posisi pahalanya separoh dari iman.
b.       Iman diartikan sholat sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh 143

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp0hLJScDHHPHQaDjvyse5P0olA6ubs3v28aBZ-7B8bjsz8vGh4hLOBbcuvVcXwWjiEN6hDj-UzeUwSVhyrGmcwLOzw4SjOkDiZrRimnDZ5M5F4ubLjWAHSECz0kpoNVoxBoSeH0IeR03r/s400/2-143.png

Artinya
Dan Alloh tidak akan menyia-nyiakan imanmu (sholat) separoh iman di artikan separuh sholat sehingga tidak syah sholat tanpa bersuci terlbih dahulu. Maka porsinya separoh iman.
Dan dengan melaksanakan sholat banyak ingat pada alloh dan bersyukur maka manusia akan dapat berfikir dengan jernih dan akal sehat sehingga dapat menjaga hati dan sholatnya akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
C.    Macam-macam Hadits
1.      Membaca Hadis Tentang Kebersihan.
Agar kemampuan membaca siswa dapat meningkat dan lebih merata dalam satu kelas, maka dalam kegiatan membaca hadits ini dilakukan dengan metode tutor sebaya dengan tata cara sebagai berikut :
Hadits 1

Description: C:\Users\Perc.Prahida\Downloads\BOLA\hadits1.png
Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”



Hadits 2
Description: C:\Users\Perc.Prahida\Downloads\BOLA\hadits2.png

Artinya : “Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim)”




Hadits 3
Description: C:\Users\Perc.Prahida\Downloads\BOLA\hadits3.png
Artinya : “Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat”. (HR Bukhari)


2. Memahami Isi/Kandungan hadits tentang kebersihan

Kebersihan membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, kotor dan jorok akan membawa banyak akibat buruk dalam kehidupan. Orang yang dapat menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat (lingkungannya) akan dapat merasakan hidup nyaman. Sebaliknya, kalau orang menganggap remeh masalah kebersihan, maka akan merasa terganggu baik oleh penyakit maupun akibat buruk lain seperti polusi udara, pencemaran air dan banjir. Bagaimana arahan dari ajaran Islam tentang masalah kebersihan ? Rasulullah saw melalui berbagai haditsnya mengajarkan agar umat Islam menjadi pelopor dalam hal menjaga kebersihan. Baik kebersihan badan, pakaian, maupun lingkungan. Tiga hadis di atas merupakan sebagian dari hadis-hadis Rasulullah saw yang menyoroti masalah kebersihan. Berikut ini merupakan kandungan hadis-hadis Rasulullah saw tersebut :

Hadits 1 :
1.      Kebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Jika kita melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT, tentu mendapatkan nilai di hadapan-Nya, yakni berpahala. Dengan kata lain, Kotor, jorok, sampah berserakan, lingkungan yang semrawut dan tidak indah itu tidak disukai oleh Allah SWT. Sebagai hamba yang taat, tentu kita terdorong untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh Allah SWT.
2.      Untuk mewujudkan kebersihan dan keindahan tersebut dapat dimulai dari diri kita sendiri, di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah. Bentuknya juga sangat bermacam-macam, mulai dari membersihkan diri setiap hari, membersihkan kelas, menata ruang kelas sehingga tampak indah dan nyaman. Bila kita dapat mewujudkan kebersihan dan keindahan, maka kehidupan kita pasti terasa lebih nyaman.

Hadits 2 :
1.      Dalam hadis yang kedua dinyatakan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maksudnya adalah, keimanan seseorang akanmenjadi lengkap kalau dia dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga kebersihan berarti keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung hadis ini menandaskan bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diterapkan.
2.      Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan pernyataan Rasulullah sebagai berikut
ü  Kebersihan sebagian dari iman
ü  Berzikir dengan membaca “Alhamdulillah” itu memenuhi mizan (timbangan) amal baik kelak di hari kiamat.
ü  Berzikit “Subhanallah walhamdulillah” pahalanya memenuhi kolong langit dan bumi.
ü  Shalat itu cahaya bagi umat Islam
ü  Shadaqah itu pelita bagi umat Islam
ü  Sabar itu sinar bagi umat Islam
ü  Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam.
ü  Rangkaian hadits semacam ini secara tidak langsung juga sebagai isyarat bahwa menjaga kebersihan adalah sangat penting dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, shadaqah, dan sabar.

Hadits 3 :
1.      Dalam hadis yang ketiga ini Rasulullah saw sebenarnya ingin mewajibkan umat Islam untuk selalu menggosok gigi setiap hendak shalat, karena memang menjaga kebersihan gigi merupakan hal yang sangat penting. Namun beliau khawatir jangan-jangan hal ini akan memberatkan umat Islam.
2.      Kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Cara untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi adalah dengan menggosoknya. Gigi yang kita miliki mempunyai fungsi yang sangat banyak, diantaranya untuk melumatkan makanan dan menjaga penampilan. Orang yang tidak rajin menggosok gigi akan berakibat giginya tidak sehat. Gigi yang tidak sehat dapat mengakibatkan penyakit gigi dan bau mulut yang tidak sedap. Kedua hal ini tentu tidak kita inginkan. Bagaimana agar tidak terjadi? Tentu dengan rajin menggosok gigi.

3.  Pokok-Pokok Hadits

1)   Bersuci dalam islam baik lahir maupun batin merupakan sebagian dari iman.
2)   Banyak mengucapkan Subahanallah Walhamdulillah dapat memenuhi.
3)   Orang yang melakukan shalat dengan baik maka hatinya akan menjadi terang, bersih, dan senang beramal saleh.
4)   Orang yang beriman, senang bersadaqah.
5)   Orang yang beriman, akan tabah dan sabar dalam menghadapi kewajiban dan cobaan.
6)   Al-quran itu manjadi petunjuk bagi orang yang beriman dalam melakukan perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan yang tidak baik.
7)   Setiap orang yang beriman harus membiasakan diri berjihad melawan hawa nafsu karena mengharapkan Ridho Allah.



















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
          Dari hadits diatas sudah jelas perantaranya bahwa sebagai umat islam kita harus menjaga kebersihan baik rohani dan jasmani sesuai dengan apa yang tertera dalam Hadits dan Al-Quran.
Kesucian dalam Islam adalah sangat penting yaitu suci dari najis, suci dari hadas kecil dan suci dari hadas besar.
Dan najis yang mengharuskan kita bersuci digolongkan menjadi tiga diantaranya adalah :
a.       Najis Mukhafafah atau najis ringan yaitu Air kencing anak kecil atau bayi yang hanya minum air    susu ibu maka cara menghilangkanyacukup disiram pakai air.
b.      Najis Mutawasitoh atau najis tingkat sedang yaitu terkena air kencing anak umur dua tahun ke atas atau kotoran ayam, cara membersihkanya yaitu di cuci dengan air sampai hilang warna, bau dan rasanya.
c.       Najis Mugholadoh atau najis yang berat contoh seperti terkena air liur anjing cara membersihkanya yaitu di cuci sampai tujuh kali dan salah satunya menggunakan tanah atau debu.








0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts