MAKALAH
KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN
Makalah
disusun Guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah Hadits
Dosen
Pengampuh :
KH.
Masduqi Ali Fathon
Disusun
Oleh :
Zainul Wahib Abdillah
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH AL FATTAH
STITAF
SIMAN
SEKARAN LAMONGAN
TAHUN
AKADEMIK 2013/2014
BAB I
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat illahi robbi atas curahan nikmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan junjungan kita Rosulullah S.A.W, beserta
sahabat dan keluarganya.
Secara
langsung maupun tidak langsung, atas bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
baik melalui pikiran maupun material, untuk itu saya menyampaikan terima kasih
kepada:
1.
Bapak Drs. H. Malik Zuhri MM.Pd. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Fattah (STITAF) lamongan.
2.
Bapak KH. Masduqi Ali Fathon, Selaku Dosen Mata kuliah Hadits.
3.
Keluarga dan para
sahabat yang selalu memberikan inspirasi saya.
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat kekurangan, karena itu kepada para pembaca di mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah saya.Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
bersih atau suci........................................................................................ 3
B. Kesucian
itu separuh dari iman................................................................................ 3
C. Macam-macam
Hadits............................................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................ 8
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dalam islam. Aturan mengenai kebersihan cukup lengkap terdapat dalam Al-Quran.
Allah SWT telah berfirman didalam Al-Quran surat Al Muddatstsir ayat 4 dan 5, “
Dan pakaianmu sucikanlah dan perbuatan dosa jauhilah” didalam Al-Quran surah
Al-Ala ayat 14 Allah berfirman pula : “ sesungguhnya beruntunglah iya yang
mensucikan diri “, dialam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 222 allah berfirman
lagi : “ sesungguhnya allah mencintai mereka , dan selalu suci dirinya “
Sebagai mahluk Allah SWT yang paling sempurna
di muka bumi manusia bertugas untuk menjaga dan melestarikan alam. Usaha yang
dilakukan salah satunya adalah menjaga kebersihan. Orang yang menyukai
kebersihan menunjukan bahwa dirinya adalah orang yang beriman. Sebaliknya
, orang yang tidak memiliki perhatin terhadap kebersihan menunjukkan kualitas
iman yang rendah .
Oleh karena itu sebagai orang islam harus
mencintai kebersihan. Dengan mencintai kebersihan, tentunya kita akan
mendapatkan manfaat yang banyak untuk meningkatkan kesadaran berapa
pentingnya kebersihan , pada makalah ini akan dibahas hadist-hadist tentang
kebersihan.
Dalam makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan, karena itu kami memohan maaf apabila makalah ini tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun kami telah memberikan yang terbaik
untuk para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah
ini, adalah :
a.
Bagaimana Pengertian bersih atau suci tersebut?
b.
Bagaimana
penjelasan tentang kesucian sebagian dari iman tersebut?
c.
macam-macam
hadits tentang kebersihan
d.
Pokok-pokok
Hadits
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian bersih atau suci
Bicara tentang bersih atau suci bagi kita selaku umat
Islam khususnya yang menjalankan syariatnya seolah menjadi hal yang biasa dan
tidak asing lagi.
Pengertian antara bersih dan suci adalah berbeda, bersih
bukan berarti suci begitu pula suci bukan verarti bersuh.
Kesucian dalam Islam adalah sangat penting yaitu suci
dari najis, suci dari hadas kecil dan suci dari hadas besar.
Dan najis yang mengharuskan kita bersuci digolongkan
menjadi tiga diantaranya adalah :
a.
Najis Mukhafafah atau
najis ringan yaitu Air kencing anak kecil atau bayi yang hanya minum air susu ibu maka cara menghilangkanyacukup disiram pakai air.
b.
Najis Mutawasitoh atau
najis tingkat sedang yaitu terkena air kencing anak umur dua tahun ke atas atau
kotoran ayam, cara membersihkanya yaitu di cuci dengan air sampai hilang warna,
bau dan rasanya.
c.
Najis Mugholadoh atau
najis yang berat contoh seperti terkena air liur anjing cara membersihkanya
yaitu di cuci sampai tujuh kali dan salah satunya menggunakan tanah atau debu.
Berbicara mengenai kebersihan sebenarnya tidak lepas pula
dengan kesucian tapi sekali lagi
bersih belum tentu suci atau dapat mensucikan seperti halnya dalam membedakan
antara air yang bersih dan suci. Kita sebenarnya tidak lepas dari hal
bersih dan suci dalam melaksanakan ibadah kepada Alloh karena syarat syahnya
kita menjalankan ibadah seperti sholat aadalah harus bersih dan
suci. Pelajaran yang dapat dipetik dari hadist diatas antara lain : Islam
mengajarkan kebersihan dan kesucian dalam segala al, pada badan, pakaian,
makanan. Minuman, tempat tinggal, lingkungan-lingkungan sekitar dan sebagainya.
Adapun suci berarti sesuatu yang tidak najis atau tidak
terkena najis yang membuat keabsahan suatu ibadah. Sedang bersih berarti tidak
kotor atau tidakterkena kotor. Adapun najis adalah sesuatu yang menjijikan
dan menghalangi keabsalian sholat dan kantor adalah sesuatu yang menjijikan
tetapi tidak menghalangi keabsahan dalam menjalankan ibadah sholat.
B. Kesucian itu separuh dari iman
Dari sangat pentingnya
kesucian dalam islam sehingga posisinya separoh iman dan menjadi syarat syahnya
suatu ibadah seperti sholat, menurut etmologi bersih baik hissiyah maupun
maknawiyah sedangkan menurut termonologi syarat kesucian adalah melakukan
sesuatu yang menimbulkan kebolehan atau pahala semata. Begitu besar bersuci
sehingga nabi sabdakan porsi bersuci dalam islam separoh kemauan, Para ulama
berbeda cara mengartikan kesucian dan iman yaitu :
a.
Iman diartikan
hakekat iman, iman menurut syarat yaitu hatinya membenarkan segala apa yang
datang dari nabi arti kesucian itu separoh iman. Demikian juga kesucian dan kebersihan adalah bagian yang amat penting dalam
iman sehingga posisi pahalanya separoh dari iman.
b.
Iman diartikan
sholat sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh 143
Artinya
Dan Alloh tidak akan menyia-nyiakan imanmu (sholat) separoh iman di artikan separuh sholat sehingga tidak syah sholat tanpa bersuci terlbih dahulu. Maka porsinya separoh iman.
Dan Alloh tidak akan menyia-nyiakan imanmu (sholat) separoh iman di artikan separuh sholat sehingga tidak syah sholat tanpa bersuci terlbih dahulu. Maka porsinya separoh iman.
Dan dengan melaksanakan sholat banyak ingat pada alloh dan bersyukur maka
manusia akan dapat berfikir dengan jernih dan akal sehat sehingga dapat menjaga
hati dan sholatnya akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
C.
Macam-macam Hadits
1. Membaca Hadis Tentang Kebersihan.
Agar kemampuan
membaca siswa dapat meningkat dan lebih merata dalam satu kelas, maka dalam
kegiatan membaca hadits ini dilakukan dengan metode tutor sebaya dengan tata
cara sebagai berikut :
Hadits 1

Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin
Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT itu suci
yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia
Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan,
karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”
Hadits 2

Artinya : “Diriwayatkan dari Malik Al
Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Kebersihan adalah sebagian dari
iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan
subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah
cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah
pedoman bagimu.” (HR. Muslim)”
Hadits 3

Artinya : “Diriwayatkan Abu
Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan
berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap
hendak shalat”. (HR Bukhari)
2. Memahami Isi/Kandungan hadits tentang
kebersihan
Kebersihan membawa banyak manfaat bagi
kehidupan manusia. Sebaliknya, kotor dan jorok akan membawa banyak akibat buruk
dalam kehidupan. Orang yang dapat menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat
(lingkungannya) akan dapat merasakan hidup nyaman. Sebaliknya, kalau orang
menganggap remeh masalah kebersihan, maka akan merasa terganggu baik oleh
penyakit maupun akibat buruk lain seperti polusi udara, pencemaran air dan
banjir. Bagaimana arahan dari ajaran Islam tentang masalah kebersihan ?
Rasulullah saw melalui berbagai haditsnya mengajarkan agar umat Islam menjadi
pelopor dalam hal menjaga kebersihan. Baik kebersihan badan, pakaian, maupun
lingkungan. Tiga hadis di atas merupakan sebagian dari hadis-hadis Rasulullah
saw yang menyoroti masalah kebersihan. Berikut ini merupakan kandungan
hadis-hadis Rasulullah saw tersebut :
Hadits 1 :
1.
Kebersihan,
kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Jika
kita melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT, tentu mendapatkan nilai di
hadapan-Nya, yakni berpahala. Dengan kata lain, Kotor, jorok, sampah berserakan,
lingkungan yang semrawut dan tidak indah itu tidak disukai oleh Allah SWT.
Sebagai hamba yang taat, tentu kita terdorong untuk melakukan hal-hal yang
disukai oleh Allah SWT.
2.
Untuk
mewujudkan kebersihan dan keindahan tersebut dapat dimulai dari diri kita
sendiri, di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan sekolah.
Bentuknya juga sangat bermacam-macam, mulai dari membersihkan diri setiap hari,
membersihkan kelas, menata ruang kelas sehingga tampak indah dan nyaman. Bila
kita dapat mewujudkan kebersihan dan keindahan, maka kehidupan kita pasti
terasa lebih nyaman.
Hadits 2 :
1.
Dalam hadis
yang kedua dinyatakan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maksudnya
adalah, keimanan seseorang akanmenjadi lengkap kalau dia dapat menjaga
kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga kebersihan berarti
keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung hadis ini menandaskan
bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
diterapkan.
2.
Dalam hadis
mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan pernyataan Rasulullah sebagai
berikut
ü Kebersihan sebagian dari iman
ü Berzikir dengan membaca “Alhamdulillah” itu
memenuhi mizan (timbangan) amal baik kelak di hari kiamat.
ü Berzikit “Subhanallah walhamdulillah” pahalanya
memenuhi kolong langit dan bumi.
ü Shalat itu cahaya bagi umat Islam
ü Shadaqah itu pelita bagi umat Islam
ü Sabar itu sinar bagi umat Islam
ü Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat
Islam.
ü Rangkaian hadits semacam ini secara tidak
langsung juga sebagai isyarat bahwa menjaga kebersihan adalah sangat penting
dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, shadaqah, dan sabar.
Hadits 3 :
1.
Dalam hadis
yang ketiga ini Rasulullah saw sebenarnya ingin mewajibkan umat Islam untuk
selalu menggosok gigi setiap hendak shalat, karena memang menjaga kebersihan
gigi merupakan hal yang sangat penting. Namun beliau khawatir jangan-jangan hal
ini akan memberatkan umat Islam.
2.
Kesehatan gigi
sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Cara untuk menjaga dan memelihara
kesehatan gigi adalah dengan menggosoknya. Gigi yang kita miliki mempunyai
fungsi yang sangat banyak, diantaranya untuk melumatkan makanan dan menjaga
penampilan. Orang yang tidak rajin menggosok gigi akan berakibat giginya tidak
sehat. Gigi yang tidak sehat dapat mengakibatkan penyakit gigi dan bau mulut
yang tidak sedap. Kedua hal ini tentu tidak kita inginkan. Bagaimana agar tidak
terjadi? Tentu dengan rajin menggosok gigi.
3. Pokok-Pokok Hadits
1) Bersuci dalam islam baik
lahir maupun batin merupakan sebagian dari iman.
2) Banyak mengucapkan
Subahanallah Walhamdulillah dapat memenuhi.
3) Orang yang melakukan shalat
dengan baik maka hatinya akan menjadi terang, bersih, dan senang beramal saleh.
4) Orang yang beriman, senang
bersadaqah.
5) Orang yang beriman, akan
tabah dan sabar dalam menghadapi kewajiban dan cobaan.
6) Al-quran itu manjadi
petunjuk bagi orang yang beriman dalam melakukan perbuatan yang baik dan
mencegah perbuatan yang tidak baik.
7) Setiap orang yang beriman
harus membiasakan diri berjihad melawan hawa nafsu karena mengharapkan Ridho
Allah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hadits diatas sudah jelas perantaranya bahwa sebagai umat islam kita harus
menjaga kebersihan baik rohani dan jasmani sesuai dengan apa yang tertera dalam
Hadits dan Al-Quran.
Kesucian dalam Islam adalah sangat penting yaitu suci
dari najis, suci dari hadas kecil dan suci dari hadas besar.
Dan najis yang mengharuskan kita bersuci digolongkan
menjadi tiga diantaranya adalah :
a.
Najis Mukhafafah atau
najis ringan yaitu Air kencing anak kecil atau bayi yang hanya minum air susu ibu maka cara menghilangkanyacukup disiram pakai air.
b.
Najis Mutawasitoh atau
najis tingkat sedang yaitu terkena air kencing anak umur dua tahun ke atas atau
kotoran ayam, cara membersihkanya yaitu di cuci dengan air sampai hilang warna,
bau dan rasanya.
c.
Najis Mugholadoh atau
najis yang berat contoh seperti terkena air liur anjing cara membersihkanya
yaitu di cuci sampai tujuh kali dan salah satunya menggunakan tanah atau debu.
0 komentar:
Posting Komentar